Aksi solidaritas dan Do'a bersama BEM Fakultas Tarbiyah

Sabtu (25/01/14)- BEM FAKULTAS TARBIYAH menggelar aksi solidaritas dan do’a bersama atas wafatnya KH. SAHAL MAHFUDZ, di masjid kampus Unisnu. Kegiatan tersbut dihadiri oleh dekan, dosen, staf karyawan dan puluhan mahasiswa.
Pada kesempatan itu, Saiful kalim ketua BEM Universitas menyatakan sangat menyambut baik serta mendukung kegiatan do’a bersama tersebut, untuk mengajak mahasiswa mengenang jasa-jasa mbah sahal. Karena Beliau adalah salah satu tokoh pendiri kampus dan berkat beliau juga kampus yang dulunya institut bisa menjadi universitas. banyak hal yang dapat diteladani dari sosok mbah sahal. Salah satunya adalah rasa ke ikhlasan. Semoga amal beliau di terima oleh Allah SWT dan dosa beliau mendapat ampunan.
Sementara itu, Dekan fakultas tarbiyah akhrin ali memaparkan bahwa kita harus merenungkan surat al hasyr ayat 18, setiap orang harus menengok ke belakang (merenungi masa lalu) dan "Apalah yang telah diperbuatnya untuk hari esok." Hari esok ialah hari akhirat. Hidup tidaklah akan disudahi hingga di dunia ini saja. Dunia hanyalah semata-mata masa untuk menanam benih. Adapun hasilnya akan dipetik  di hari akhirat. Beliu menambahkan kita mempunyai empat kewajiban kepada KH. SAHAL MAHFUDZ yaitu ngestoke,ngetoke,nutukake dan donga’ake.
Dr. Sa’dullah Assa’idi  menambahkan kita tidak boleh lupa nilai-nilai yang di berikan oleh mbah sahal, kita harus meneruskan, jangan lupakan perjuangannya dan hasil-hasil yang sudah di petik, jangan kita mencari instannya saja.
Cuaca sempat hujan sejak pagi hari, namun reda sebelum pengajian berlangsung. Sejumlah acara telah diselenggarakan di antaranya pembacaan surat yasin dan pembacaan tahlil oleh Dr. H. Mashudi,M.Ag.







Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh Wafat

Pati,- Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh yang lazim disapa Mbah Sahal, wafat pada Jum'at, (24/1) dini hari pukul 01.05 WIB.
Kiai Sahal wafat di kediamannya, kompleks Pondok Pesantren Mathali'ul Falah, Kajen, Pati, Jawa Tengah. Demikian dinyatakan sekretaris pribadi Kiai Sahal, Muhammad Najib kepada NU Online per telepon, Jumat (24/1) dini hari.

"Kiai Sahal rencananya dimakamkan di Kajen pada Jumat (24/1) pagi. Paling cepat pukul 9.00," terangnya.

Najib juga menyarankan, bagi warga yang hendak bertakziah atau menyolati jenazah Mbah Sahal di Pati, sebaiknya melewati sejumlah jalur alternatif lantaran bencana banjir yang menimpa jalan Pantura.

"Kalau dari Semarang dan Demak lebih baik lewat Purwodadi, sedangkan dari Surabaya lebih baik lewat Bojonegoro atau Cepu," imbuhnya.

Sementara putra Mbah Sahal, Abdul Ghaffarur Rozin pekan lalu sempat menyatakan membaiknya kondisi Kiai Sahal usai dirawat di sebuah rumah sakit di Semarang.

Kiai kharismatik yang disegani di dalam dan di luar negeri ini, lahir 1937 lalu. Sejak muda ia mengasuh pesantren Mathali' yang kini telah menghasilkan puluhan ribu alumni.

Karena kealimannya, Kiai Sahal selalu dilibatkan dalam proses penetapan hukum Islam baik soal klasik maupun kontemporer.

Semoga Allah menerima amal ibadah Kiai Sahal yang karyanya mendunia, di sisi-Nya. Lahul Fatihah!

Sumber: nu.or.id

meneladani nilai luhur Gus Dur




JEPARA- Tahun baru 2010, bisa dibilang sebagai tahun baru paling menyedihkan bagi para pengagum Gus Dur. Sebab di pengujung tahun itu, tepat 30 Desember, mantan presiden RI keempat tersebut, wafat. Meninggalnya Gus Dur seolah menjadi kado buruk bagi negeri ini. Maka wajar bila kemeriahan pesta pergantian tahun kala itu tak seindah tahun-tahun sebelumnya.

Bukan hanya Kaum Nahdliyin dan ulama yang menangisi kepergiannya, tetapi juga rakyat kecil, kelompok-kelompok minoritas, pemimpin-pemimpin agama, aktivis pejuang rakyat, politisi, pemimpin dunia menghormatinya dan melepas kepergiannya.

Bertempat  di gedung NU Jepara , senin 30 desember 2013. PC NU Jepara mengadakan peringatan haul ke-4 KH Abdurahman Wahid (Gus Dur). Acara bertajuk “ Kongkow, membincangkan Gus Dur, NU dan Jepara” itu untuk mengingat, mengimajinasikan, meneladani nilai luhur, pemikiran, dan laku perjuangannya. Acara yang sangat sederhana ini, merupakan wujud kerinduan kami pada sosok Gus Dur, ujar Lukman. hadir dalam acara tersebut, wakil bupati, pengadilan agama, IPNU, Ansor cabang jepara, pendeta, Mahasiswa, Nelayan dan lain-lain.

Rangkain kegiatan haul, diawali pembacaan tahlil, makan bersama untuk mempererat talipersaudaraan, dan konkow (duduk bersama) membincangkan Gus Dur, NU, dan Jepara.
Ketua PC NU Jepara Drs KH Asyhari Syamsuri MM menyatakan Gus Dur dinilai banyak kalangan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, tanpa melihat latar belakang seseorang dan berani membela kaum minoritas yang tertindas. Sosok Gus Dur harus kita lestarikan berkaitan tentang toleransi beragama dalam masalah duniawi bukan terhadap syari’at dan aqidah. Kita harus mampu meneladani dan meneruskan perjuangannya, "Gus Dur mengajarkan kita untuk saling menyayangi. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik, orang tak pernah bertanya apa agamamu, yang penting perjuangkan kemanusiaan dengan ikhlas”, Tutur Ashari.

Adapun perwakilan dari pendeta menyatakan, saya adalah orang di luar NU yang mengidolakan Gus Dur karena beliu mencintai masyarakat dan mencintai kemanusiaan. Gus Dur mewariskan semangat kebangsaan kepada kita semua. Beliu tidak pernah membeda-bedakan suku atau agama. Dan  Marilah kita bergotong –royong dan saling mengisi di Jepara .

Kemudian pimpinan vorkompida mengatakan peringatan empat tahun wafatnya Gus Dur ini adalah sebuah upaya bahwa kami ingin kebhinekaan di Indonesia itu tidak boleh luntur. Kami tergerak untuk mengembalikan semangat dan kesadaran supaya lebih menghargai adanya perbedaan.
Mengenai Jepara beliu memaparkan tanggung jawab bersama menyonsong jepara lebih baik, kita harus saling menyadari. Jangan saling menyalahkan, harus ada solusi bersama.



© 2013 Steven sahid - All Rights Reserved
Back to Top